Bangsa Yang Hilang Jati Diri


Indonesia telah hilang Jati Dirinya, dahulu kala semua wilayah yang dikuasai Kerajaan dan Kesultanan Islam, mendadak tulisan daerah berubah menjadi Pegon (yaitu: penulisan dengan huruf arab namun menggunakan berbahasa daerah), kelakuan seperti itu berjalan cukup lama, hingga sedikit orang yang mau menulis dengan tulisan daerah seperti Jawa Hanacaraka, Aksara Sunda, Bali, Batak, Baybayin, Buhid, Hanuno'o, Kulitan, Lampung, Lontara Bugis, Makassar, Rejang, Rencong, Tagbanwa, Tagalog. semua hilang hanya karena mudah terpengaruh budaya luar, tidak bisa membedakan mana Agama dan mana Budaya, terlalu kaku dalam beragama hingga menggerus budaya.

Kemudian koloni londo (belanda) pun tidak mau kalah saing, mereka berusaha ingin menghapus pengaruh arab yang menjamur merembet melalui tulisan dan cara bicara di kalangan para pelajar dan masyarakat pribumi yang sudah banyak terpengaruh kearab-araban, koloni pun mulai gencar sosialisasi dengan Abjad Alfabetnya.

Alhasil.. karena masyarakat kita ini berwatak mudah terbawa arus dan perkembangan jaman, maka tergeruslah jiwa bangsa aslinya, hilanglah sudah tulisan asli dari masing-masing suku bangsa, bahasa dan budayanya, hampir musnah. orang sunda sedikit yang bisa baca tulis aksara sunda, orang jawa sedikit yang bisa baca tulis aksara jawa, begitu juga daerah lainnya. sedih kan ?

Hingga tulisan yang saya buat ini pun menggunakan Alfabet ABC, ya gara-gara nenek moyang kita yang tidak teguh pada jiwa bangsanya. ditambah lagi dengan tekanan luar negeri, kalah bangsa kita.

Coba lihat deh negara-negara yang berhasil teguh pada jiwa bangsanya, seperti korea, china, israel, jepang, thailand, india, mereka berhasil bertahan dari pengaruh luar dan aksara mereka malah paten menjadi aksara negara. orang luar yang susah payah mempelajari tulisan dan bahasa mereka. bukan sebaliknya.

Jadi, aksara dan bahasa suku bangsa adalah jiwa dari bangsa tersebut, jangan sampai musnah. kalau bisa buat restorasi massal aksara dan bahasa negara.