Sexual Freedom - Antara Pilihan dan Takdir

Obrolan tentang Sex mungkin bukan hal yang akrab dijumpai dalam beberapa postingan pada blog saya, sedikit ngoceh di blog karena saya punya banyak teman dan saudara dari kalangan remaja yang terjebak dalam Sexual Freedom, hanya mengumbar nafsu untuk haliah Dunia dan lupa akan tujuan diciptakannya kehidupan oleh Tuhan..

Entah apakah ini suatu trend terbaik dalam budidaya kebejatan moral atau salah satu kesalahan fatal dari orangtua yang kurang memperhatikan anaknya, lalu yang mau disalahkan siapa..? anak apa orangtua..? yang jelas mayoritas remaja banyak yang sudah menjadi korban.. hmm.. saya bicara disini diluar budaya islami dan jauh diluar lingkungan didikan pesantren, kalo orang sudah tau didikan agama, itu jelas yang salah diri sendiri..

Sampai kapan kebebasan seksual dapat dihentikan hanya karena kita bisa menjawab "kita dapat dengan mudah menjauhkan diri dari hal seperti itu" benarkah..? apa kita tidak sadar betapa sangat mudah pula kita terjerumus pada hal seperti itu..?
Apakah kita bisa menjauh dari sesuatu seperti itu ketika nafsu merubung dan lawan jenis yang pasrah berada dihadapan kita..?

Sreeet... kita kembalikan pada takdir, jika kita melakukan, apakah tuhan sengaja membuat kita melakukan hal seperti itu..? jawabannya sama seperti jodoh, kita yang memilih dan Tuhan yang menentukan..

Mengapa tuhan menyuruh kita memilih..? karena Tuhan punya Penawaran, yaitu Surga dan Neraka..
Sarana yang dijadikan sebagai alat untuk memilih adalah Pelajaran tentang kebaikan dan keburukan dalam AGAMA, itulah alasan Tuhan..

Jangan beralasan karena 'Saya ditakdirkan menjadi orang yang tidak mengenal pelajaran Baik dan Buruk dalam Agama, dan saya tidak pernah mengenal Dosa, mana yang Halal dan mana yang Haram.', karena setiap Manusia yang 'Berakal Sehat' setelah menempuh masa belajar berfikir dan berbaur dengan Manusia lain, secara otomatis akan dihadapkan pada persoalan yang menunjukkan mana yang Benar dan mana yang Salah, mana yang Baik dan mana yang Buruk, dan Manusia secara otomatis akan dituntut oleh lingkungan untuk memilih yang benar, dan pastinya akan bersinggungan dengan ajaran Agama, itu Pasti..!!

Berarti yang salah adalah Orangtua yang tidak memperhatikan pendidikan AGAMA pada anaknya, karena dalam satu rukun keluarga yang menjadi penanggung jawab Full dunia-akhirat adalah Bapak dan Ibu kepada anak-anaknya, setelah itu baru tetangga atau masyarakat umum..

Mari kita tanamkan pendidikan Agama kepada anak-anak kita sejak usia dini, jika kita sendiri merasa tidak sanggup untuk mendidiknya, maka titipkanlah kepada orang-orang atau lembaga pendidikan agama yang dapat dipercaya, seperti Pondok Pesantren.
  1. Iya Betul. Orang tualah yang bertanggungjawab. jangan pernah melepas anak begitu saja

    BalasHapus
  2. jangan sampai dah jadi yang beginian,love,peace and gaul.sex bebas ihhh serem.

    BalasHapus
  3. brarti pilihan donk ya?
    si manusia mau pilih dosa ato nggak dosa, mau pilih surga ato neraka.

    eh, saya tertarik dgn konsep jodoh. kita yang memilih, Tuhan yang menentukan. Lhah,kalo saya pilihnya cuma si X seorang,tapiiiiii jodohnya nggak ditentukan dgn si X? artinya?
    ya artinya g jodoh,hahaha, tau ah, bingung kadang :-D
    *upz,saya jadi ngomongin jodoh,xixixi

    BalasHapus
  4. Bahkan pendidikan agama saja tidak cukup. Kedekatan antara orangtua dan anak menjadi hal yang paling penting sebelum mengajarkan agama. Banyak anak yang begitu rajin beribadah namun tidak mengerti dengan apa yang mereka kerjakan, hingga akhirnya mereka begitu mudah terjerumus. Pendidikan agama itu bukan hanya soal bagaimana cara sholat dan mengaji, tapi juga tentang memberikan pengertian: apa sih manfaatnya kita melakukan ibadah ini dan itu. Jangan sampai terjadi bahwa seorang anak tidak tahu dengan apa yang mereka kerjakan.

    BalasHapus
  5. Ikutan share disini ya..^^

    Takdir itu ada dua macam
    1. Takdir Kauniah; keputusan mutlak di tangan Allah, kita hanya bisa berusaha. contoh : Ajal, rejeki, jodoh, musibah, dll.

    2. Takdir Syar'iah; Pilihan sepenuhnya di tangan manusia, Allah telh memberi petunjuk dan rambu-rambu. Contoh: Beribadah, beramal, dan juga berbuat maksiat.

    wallahu a'lam
    Jazk..

    BalasHapus
  6. hm, sepertinya saia sepakat.

    BalasHapus
  7. betul banget.. kita diberi otak dan akal untuk berpikir mana yang baik an buruk serta ajaran agama sebagai pedoman hidup.

    BalasHapus