Nubuwat Rasulullah Mengenai Yahudi di Akhir Zaman
"Tidak
akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu
membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi dibalik batu dan
pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai muslimin! Hai hamba Allah! ini
Yahudi dibelakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon Ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohon orang Yahudi." (HR. Imam Muslim dan Imam Bukhari)
pohon ghorqod, zionis israel sudah menanam lebih dari 350juta pohon ini diperbatasan Palestina-Israel |
Fenomena pertentangan antara ummat Islam dan Yahudi di Palestina semakin
meningkat. Berbagai tindakan kekerasan terhadap ummat Islam tak kunjung
berakhir, sekalipun bangsa-bangsa di dunia telah mengutuknya.
Pengakuan Yahudi atas Yerusalem, ternyata menimbulkan kesalah pahaman
ummat Islam dalam menyikapi Yahudi, dengan membandingan Yahudi jaman
dahulu dan yang sekarang. Mereka menyamakan Yahudi dahulu yang beriman kepada
Nabi Musa `Alaihis Salaam, dengan Yahudi Kafir sekarang. Penyamaan sikap ini
berakibat buruk baik dalam aspek aqidah maupun amal.
Ada beberapa hal penting seperti dijelaskan dalam Syariat dan Sejarah:
1. Sesungguhnya Bani Israil yang mengimani ajaran Nabi Musa As berbeda dengan Yahudi sekarang. Yahudi dahulu terdiri dari kaum Muslim dan Mu'min. Sedangkan sekarang terdiri dari kaum kafir dan musyrik, dan menjadi penentang ajaran Nabi Musa yang telah keluar dari syariatnya. Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya'qub as.
Nabi Ibrahim as. pernah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya'qub. Nabi Ibrahim berkata: "Hai
anak-anakku, Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka
janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (al-Baqarah: 132).
Nabi Yusuf as juga menegaskan hal yang sama, "Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah." (Yusuf : 38)
Nabi Yusuf as juga menegaskan hal yang sama, "Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah." (Yusuf : 38)
Ini sama dengan pesan Allah tentang orang-orang Yahudi yang mengimani ajaran Nabi Musa As. "Dan
Kami jadikan di antara mereka (Bani Israil) itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah
mereka meyakini ayat-ayat Kami (QS. Sajdah : 24) Ayat lain mengatakan, "Dan sungguh telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (kami) atas bangsa-bangsa." (ad-Dukhan: 32).
Adapun orang-orang Yahudi yang keluar dari ajaran Nabi Musa, secara otomatis
mereka telah jatuh pada kemusyrikan. Mereka yang musyrik itu seperti
disebut dalam ayat-ayat berikut ini: "Orang-orang Yahudi berkata,
tangan Allah terbelenggu, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu
dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang mereka katakan itu (al-Maidah: 64), mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah". (at-Taubah: 31).
"Orang-orang Yahudi berkata: Uzair itu putera Allah". (at-Taubah: 30).
"Orang-orang Yahudi berkata: Uzair itu putera Allah". (at-Taubah: 30).
Jadi, Yahudi sekarang tidak ada kaitannya dengan Yahudi yang beriman
kepada Nabi Musa As. Adapun klaim mereka terhadap bumi Palestina, itu
merupakan pengembangan dari kekufuran mereka terhadap Nabi Musa As. dan
nabi-nabi sesudahnya. Mereka telah keluar dari tauhid dan syariat Nabi Musa
As.
2. Kebanyakan Yahudi sekarang bukan berasal dari Bani Israil.
Orang-orang Yahudi yang merampas wilayah Palestina sekarang, bukan
berasal dari keturunan yang dulu pernah bersama-sama hidup dengan Nabi Musa
as. Sekarang, Yahudi keturunan Israil, yang dikenal dengan sebutan
Safaradim, tidak lebih dari 20% jumlahnya di dunia. Komunitas inipun
percampuran dari berbagai etnis lain karena pernikahan dll. Sebagian
kecil dari jumlah di atas, bukanlah asli keturunan Bani Israil. Adapun
mayoritas kaum Yahudi di dunia yang mencapai 80%, itu berasal dari
Eropa, dan berbagai negara di dunia. Mereka dikenal dengan sebutan Asykanazim, dimana mereka memasuki ajaran Yahudi yang sarat dengan
paganisme.
Bukti sejarah di atas menjadi jelas bahwa kaum Yahudi sekarang adalah
penjajah. Mereka tidak berhak atas kepemilikan bumi Palestina, karena
telah keluar dari ajaran Nabi Musa As yang benar dan mereka juga mengubah-ubah kitab
Taurat. Palestina adalah bumi kaum muslimin, tidak berhak bagi bangsa
lain untuk memilikinya. Sesungguhnya, Palestina bukanlah milik Bani
Israil, tetapi milik kaum Jabbariyin yang hidup sebelum Bani Israil.
Allah mengizinkan kepada Bani Israil untuk memasuki wilayah Palestina, jika mereka masih komitmen terhadap ajaran yang benar. Jika tidak, secara otomatis izin tinggal dari Allah di Baitul Makdis telah dicabut.
Allah mengizinkan kepada Bani Israil untuk memasuki wilayah Palestina, jika mereka masih komitmen terhadap ajaran yang benar. Jika tidak, secara otomatis izin tinggal dari Allah di Baitul Makdis telah dicabut.
3. Sesungguhnya sifat dasar Yahudi yang diabadikan dalam al-Quran
dari masa ke masa adalah pengkhianat, penakut, provokator, pemicu
permusuhan, penipu, sombong, dll. Sikap itu terlihat ketika mereka
menyakiti Nabi Musa as. dan keluar dari ajaran Taurat. Itulah sikap dasar
yang tertanam secara turun temurun. Sehingga sifat-sifat tercela mereka
sebagai bagian dari agama mereka yang selalu rentan dengan perubahan.
Mereka tanamkan ajaran berbahaya itu kepada anak cucu mereka dan kepada
orang yang masuk agama mereka. Hanya sebagian kecil saja dari mereka
yang masih memiliki komitmen terhadap Nabi Musa As ( al-Maidah: 59dan 62). Di
antara mereka ada golongan pertengahan (al-Maidah: 66).
Kehancuran Yahudi:
Hadits di atas mengajarkan kepada kita untuk merancang masa depan,
sekalipun masa depan itu sesuatu yang Ghaib. Dan yang bisa mengetahui
hal-hal ghaib, hanyalah Allah. (QS. an-Naml: 65). Tetapi Allah mempunyai
sunnatullah yang berlaku pada diri manusia. Ungkapan hadits di atas
menjelaskan, peperangan yang akan terjadi bukanlah peperangan lokal
antara orang Yahudi dan Muslim Palestina. Tetapi awal peperangan
terhadap Yahudi yang sekarang mendominasi dunia. Apabila terjadi
pertarungan global dan ummat Islam memperoleh kemenangan sebagaimana
yang dijanjikan oleh Rasulullah saw, maka akan mengubah sejarah para
penguasa Yahudi di dunia. Bila terjadi kekalahan, maka tidak ada lagi
satu kekuasaanpun yang tertinggal untuk orang Yahudi di dunia. Ketika
itu kepemimpinan dunia akan berubah dengan konsep lain yang sesuai
dengan fitrah manusia.
Jahiliyah modern sudah lama menyimpan berbagai penyakit karena
mengingkari Allah dan Akhirat. Dimana-mana terjadi penganiayaan,
permusuhan, dekadensi moral, peperangan yang menghancurkan. Berbagai
isme yang lain telah gagal dalam mengantarkan manusia modern menuju
pintu gerbang kebahagiaan. Kini, manusia telah dijangkiti penyakit jiwa
yang sangat akut. Mereka kehilangan harapan, kecewa, selalu dibayangi
ketakutan dll. Mereka menunggu terwujudnya pandangan hidup yang bisa
mencerdaskan akal, mencerahkan hati dan memperbaiki akhlaq mereka.
"Akan terjadi Nubuwwah padamu sesuai dengan kehendak Allah. Lalu
Allah akan mengangkat (melenyapkan-Nya) jika Dia menghendakinya.
Setelah itu, akan muncul khilafah yang sesuai dengan manhaj nubuwah.
Maka sesuai dengan kehendak Allah, ia akan berada, lalu Allah akan
melenyapkan jika Ia menghendaki. Kemudian akan datang raja yang zhalim.
Maka iapun akan bercokol sesuai dengan kehendak-Nya. Kemudian akan ada
raja yang tirani, maka iapun muncul sesuai dengan kehendak Allah,
kemudian ia lenyap, jika Allah menghendaki. Baru setelah itu akan timbul
kembali khilafah di atas manhaj nubuwah". (HR. Ahmad ).
Berbeda dengan sebagian orang Muslim, orang-orang Yahudi yakin dengan
prediksi Rasulullah itu. Sampai hari ini, mereka memperbanyak menanam
pohon Ghorqod di kebun-kebun mereka. Mereka mengambil pengalaman dari
berbagai peperangan dengan kaum muslimin pada masa Rasulullah ataupun
masa intifadhah akhir-akhir ini. Pengalaman itu membuat Yahudi berusaha
menghadang lajunya gerakan Islam di dunia. Harap tahu saja, simbol
Yahudi internasional yang berbentuk seperti garpu, itu sesungguhnya
simbol pohon Ghorqod.
Yang menjadi catatan, apakah peperangan di bumi Baitul Maqdis merupakan
cikal bakal peperangan global Yahudi melawan Islam? Apalagi Yahudi dari
berbagai belahan dunia telah berkumpul di satu tempat, sehingga mudah
dihancurkan. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui kapan terjadinya
peperangan yang menentukan nasib terakhir kaum Yahudi itu.
Fakta yang mengejutkan, sedikit sekali didapati pohon ghorqod di tanah palestina yang dahulu sebelum sekarang dijajah Yahudi, ini pertanda bahwa mereka sebenarnya percaya pada Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah, tetapi mereka tidak mau atau mungkin gengsi untuk mengimani Allah dan Rasulnya dalam beraqidah.
Yang terpenting bagi ummat Islam sekarang adalah melakukan i'dad dan berjihad melawan Yahudi. Nash syariah dan bukti sejarah menunjukkan, perang melawan kekufuran akan senantiasa berlanjut. (QS. al-Baqarah 120 dan 109, Ali-Imran: 118).
Fakta yang mengejutkan, sedikit sekali didapati pohon ghorqod di tanah palestina yang dahulu sebelum sekarang dijajah Yahudi, ini pertanda bahwa mereka sebenarnya percaya pada Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah, tetapi mereka tidak mau atau mungkin gengsi untuk mengimani Allah dan Rasulnya dalam beraqidah.
Yang terpenting bagi ummat Islam sekarang adalah melakukan i'dad dan berjihad melawan Yahudi. Nash syariah dan bukti sejarah menunjukkan, perang melawan kekufuran akan senantiasa berlanjut. (QS. al-Baqarah 120 dan 109, Ali-Imran: 118).
Kebanyakan Yahudi sekarang bukan berasal dari Bani Israil. Orang-orang Yahudi yang merampas wilayah Palestina sekarang, bukan berasal dari keturunan yang dulu pernah bersama-sama hidup dengan Nabi Musa as. Sekarang, Yahudi keturunan Israil, yang dikenal dengan sebutan Safaradim, tidak lebih dari 20% jumlahnya di dunia. Komunitas inipun percampuran dari berbagai etnis lain karena pernikahan dll. Sebagian kecil dari jumlah di atas, bukanlah asli keturunan Bani Israil. Adapun mayoritas kaum Yahudi di dunia yang mencapai 80%, itu berasal dari Eropa, dan berbagai negara di dunia.
BalasHapusItu berarti ada sedikit yang bukan dari Bani Israil kan? Atau ada yang berasal dari Bani Israil tapi tidak peduli soal mereka kan?
Maaf, agak merinding juga soalnya Saya sering ngobrol sama orang-orang nonmuslim juga (bukan ngobrol agama, ngobrol coding hehehe...) dan Saya tidak melihat kesan buruk apa-apa dari mereka.
ya, memang yang sedang kita hadapi ini belum tentu peduli dengan hal diatas, atau bisa jadi sedang santai menunggu peluit dari wasit, dan terjadinya peperangan besar yang disebutkan dalam hadits tersebut sudah pasti akan terjadi setelah tercetusnya sebab dan alasan yang kuat untuk memulai kembali peperangan.
Hapusnggak nyangka juga bisa jadi orang yang hidup di jaman akhir menjelang kiamat dalam posisi bersiap menyaksikan kebenaran ayat-ayat al-qur'an.
semoga kita dijadikan sebagai golongan yang husnul-khotimah, aamiiin..
_/\_
BalasHapus