Antara Persahabatan dan Rasa Egois yang Membunuh Diri

Banyak teman-teman dan sahabat dekatku yang mengenalku dengan ke-egoisanku, jika mereka sedang mengenang atau membicarakanku, pasti tidak pernah lepas pula membicarakan ke-egoisanku, Ya..!! ku akui aku memang teramat sangat egois, sehingga blog ini pun nampak sama se-egois pemiliknya..

Walaupun aku dikenal sebagai seorang yang sangat egois, tapi untuk masalah persahabatan, aku selalu menjadi nomer 1 untuk mereka, mereka sadar bahwa aku yang sangat egois ini adalah orang yang tidak pernah melupakan persahabatan, juga karena sering aku berucap kepada beberapa sahabat terdekatku dengan pernyataan seperti di bawah ini:

"kawan, fahamilah egoku agar kau mudah memaklumi dan mengerti aku, dan ketahuilah bahwa aku adalah orang yang tidak pernah bahkan sulit untuk melupakan persahabatan, dimanapun kau berada, aku selalu mengingat dan memperhatikanmu sebagai bagian dari diriku, akan kurawat dan kujaga, maka kuminta jagalah kepercayaanku kepadamu.. 
namun ketahuilah, sekali atau sedikit saja kau sakiti hatiku dan kau lukai hingga hilang kepercayaanku lalu aku merasa kecewa padamu, maka aku akan menjadi lebih dan sangat menyakitkan bagimu, jangan harap aku akan mengingatmu kembali, kuanggap seolah tak pernah mengenalmu..

Pernyataan ini adalah bukti ke-egoisanku, dan beberapa sahabat terdekatku sudah sangat tau tentang hal ini, "wajar" adalah kata yang mereka lontarkan untuk menanggapi pernyataanku, tapi sebagian ada pula yang menganggap "tidak wajar" dengan sikapku ini, terserah mereka mau menilai dan bicara apa pun untuk pernyataan dan sikapku yang sudah dari kodratnya seperti ini..

Kadang ku berfikir, mungkin inilah yang suatu saat akan membunuhku..
membunuh kawan, membunuh lawan, membunuh sahabat, membunuh kekasih, membunuh fikiran dan hatiku..
tetapi, ini tidak untuk guru dan keluargaku, sebab aku membuat setting berbeda dihadapan mereka, aku adalah sosok yang "super silent" selalu diam dan diam selalu..
  1. manusia datang sendiri ke dunia, pulang pun bakalan sendiri... emang egois manusia tuh diciptakan.... Tapi dari itu semua karakter dan keunikan manusia itu muncul...hehehe

    selamat menikmati 'keunikan' nya....

    **Pendapat pribadi**

    BalasHapus
  2. hehehe.. ^_^ terima kasih atas pengertiannya sob..

    BalasHapus
  3. terkadang saia juga egois dalam sebuah persahabatan...bahkan saia ingin selalu egois...
    Saia ingin menjadi sayap bagi sahabat saia di saat mereka kehilangan arah..atau pun lupa bagaimana cara untuk mengepakkan sayapnya...
    Dan adakalanya saia menyadari,,,bahwa terkadang...para sahabat saia bukan melupakan saia..melainkan lupa untuk terus mengingat saia...hehee^_=

    BalasHapus
  4. Wah .. jangan egois donk Mas ! hehe

    BalasHapus
  5. egois ya? sama. bahkan dulu--dan sampai sekarang, aku sering sekali berpikir, bahwa egosi itu perlu, egois itu penting, namun kembali lagi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisinya.
    tulisan bang andy kali ini rasanya telah berhasil menamparku keras-keras, yang berujung pada diriku yang teringat akan sesuatu, bahwa beberapa hari belakangan aku sudah terlalu egois. smapai sampai sudah tidak terasa lagi nikmatnya bersikap egois. hehe :D

    BalasHapus
  6. wkwkwkwk.. nikmatnya ke-egoisan :D

    BalasHapus
  7. Perbedaan merupakan kenikmatan, termasuk egoisme..

    Pertanyaannya adalah apakah keegoisan kita itu membuat orang lain menderita?

    Jika Iya, turunkanlah ego kita.

    BalasHapus
  8. waduh, baca petunjuk pengisian komennya, jadi takut ngomen nii...
    aku cuma mau tanya ajah mas...

    kalo temanku memaksakan aku untuk menceritakan semua masalahku kepada dia (karena dia merasa dia menjadi teman dekatku) dan aku ngga mau nurutin dia, yang egois itu siapa ya mas?

    BalasHapus
  9. @enny: jangan takut adikku yang manis, saya sebenernya gak sesadis itu qo.. ^_^

    "yang egois itu yang gak mau ngalah"

    mungkin.. hehehe.. :D

    BalasHapus