Antara Laki-Laki dan Perempuan (Gender)

oleh Bawa Muhaiyaddeen
Tanya: Orang banyak mendebatkan tentang laki-laki dan perempuan, apa sebenarnya perbedaan pokok antara keduanya?
 
Bawa Muhaiyaddeen: Keduanya dibentuk dari lima elemen yang sama. Konsep laki-laki dan perempuan adalah konsep tentang tubuh, jasad. Sang Seniman yang mencipta laki-laki dan perempuan memang ‘mendekorasinya’ dengan cara berbeda. Tubuh adalah sebuah cangkang, rumah bagi masing-masing untuk ditempati. Namun engkau terlena oleh dekorasinya.
 
Jika engkau perhatikan baik-baik, perempuan bersifat lemah lembut. Pada ‘dekorasi’ ini terdapat keindahan bak emas berlian, kecantikan yang menarik. Energi di wajah dan tubuh-tubuh mereka seperti magnet. Laki-laki juga memiliki energi yang sama, tapi energi itu terletak di dalam. Walau laki-laki tak punya kelemahlembutan-luar seperti perempuan, mereka memiliki energi magnetik-dalam yang tertarik dan terhubung dengan magnetik-luar di wajah dan wujud seorang perempuan.
 
Dunia membincangkan laki-laki dan perempuan, tapi jika engkau merenungkannya dengan bijaksana, engkau akan paham bahwa laki-laki dan perempuan adalah seperti dua nafas, seperti matahari dan bulan. Kedua nafas itu adalah panas matahari, yakni laki-laki, dan sejuknya rembulan, perempuan.
Di langit lepas, rembulan tampak lebih rendah dan matahari terletak lebih tinggi. Rembulan mengambil cahaya mentari dan melepaskannya sebagai sinar kuning yang sejuk di malam hari.
 
Namun cahaya yang asali haruslah dimengerti benar. Kekuatan ini, yang bukan laki-laki atau perempuan, adalah cahaya, dan titik itulah yang musti diraih baik oleh laki-laki maupun perempuan. Engkau akan mampu memahaminya melalui permisalan matahari dan bulan di langit, melalui permisalan laki-laki dan perempuan di bumi.
 
Pemahamanmu akan mengerucut dalam dua kata: la ilaha, tak ada sesuatu pun selain Engkau — yakni nafas keluar, di sisi kiri; illallahu, Engkaulah Allah — yakni nafas masuk, di sisi kanan. Kedua nafas ini bertemu pada Allah.
 
Dengan cara yang sama, jiwa yang muncul dari Tuhan haruslah kembali ke asalnya. Engkau musti kembali kepada-Nya dengan wujud yang sama dengan wujud ketika engkau datang dari-Nya. Hanya dalam keadaan demikian, Tuhan akan menerimamu.
 
Kelima bagian yakni tanah, api, air, udara dan eter tak kan sanggup mencapai-Nya; mereka adalah milik dunia. Jangan terikat dan tertipu oleh mereka, menganggap mereka laki-laki dan perempuan. Tepis mereka dan ucapkan la ilaha di sebelah kiri, dan illallahu di sebelah kanan. Tak ada apapun kecuali Tuhan. Jika tak ada selain Itu, maka tak akan ada laki-laki dan perempuan. Bila tak ada laki-laki dan perempuan, maka yang ada hanyalah cahaya. Ini ajaran ilahiah. Ini gnanam.
 
Jika Tuhan sebagai kekuatan dan engkau menjadi cahaya, maka kekuatan itu adalah laki-laki dan engkau adalah perempuan. Raihlah kekuatan itu. Segala apa yang engkau lihat dan ingini akan berubah. Segala yang engkau lihat dalam wujud atau tanpa wujud akan berubah. Kekuatan yang tak berganti adalah laki-laki satu-satunya. Tuhan-lah kekuatan itu, dan engkau sinarnya. Bila laki-laki dan perempuan ini bersatu, jadilah ia gnanam, kerlingan cahaya dan keutuhan, Nur dan Allah, insan kamil dan kebijaksanaan.
 
Baik sifat laki-laki maupun perempuan hadir di dalam tubuh ini. Sifat laki-laki adalah sombong, kuat, egois, dan fanatik. Sementara kerendah-hatian, penghormatan, pengabdian kepada Tuhan, keindahan, dan kasih sayang adalah sifat-sifat perempuan. Sifat kesombongan laki-laki cenderung ingin menundukkan dan mengungguli sifat keindahan perempuan.
 
Jika seorang laki-laki menundukkan sifat-sifat keegoannya, jika ia menghargai sifat-sifat keperempuanan dan berperilaku seperti seorang perempuan terhadap Tuhan-nya, ia akan mampu membangun sebuah keterhubungan dengan Tuhan.
 
Jika laki-laki memiliki sifat-sifat perempuan, keselamatan dan ketenangan perempuan, maka seperti halnya kecantikan perempuan, keindahan Tuhan pun akan menyelimutinya. Sifat laki-laki adalah sifat-sifat seekor singa jantan, sifat binatang buas. Bila sang singa jantan menjadi sosok yang indah dan lembut, maka tak kan ada lagi laki-laki dan perempuan. Ia akan memperoleh keindahan sifat-sifat Tuhan. Sifat-sifat itu akan mencintai Tuhan-nya, meraih cahaya-Nya, terhiasi oleh keindahan-Nya.
* * *
Credits: Diterjemahkan dari The Golden Words of a Sufi Sheikh karya Bawa Muhaiyaddeen. Dua ilustrasi matahari-bulan, dicuri langsung dari Internet.