Kamu Munafik

Guyon keras sudah biasa kupraktekkan dengan kawan-kawan lama, dan mereka pun terbiasa dengan guyonanku.

Suatu pagi di pasar daerah aku bertemu kawan lama penjual tempe, biasa say hai sambil sedikit basa-basi, ditengah obrolan seru dia nyeteluk numpahin sedikit isi kepala dan hati kepadaku.

"Ndi, sebenernya isi hati dan kepalaku itu Tahu" kata kawanku si penjual tempe.
lalu kubilang, "Iya, kamu munafik kawan".

Kemudian kita terpisah untuk waktu yang tidak dapat aku prediksi.