Komentar AA Gym Tentang Pidato Zhong Wan Xie Alias Ahok



Pidato Ahok di depan warga kepulauan Seribu yang melecehkan Al Quran telah melukai banyak umat Islam. Bahkan KH Abdullah Gymanstiar yang dikenal sebagai ulama lembut hati pun turut memberikan tanggapan tegas atas aksi Ahok tersebut.

Berikut ini transkrip pernyataan tegas Aa Gym mengenai pidato Ahok yang telah melecehkan Al Quran.


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

“Hadirin hadirat, para pendengar dan siapapun yang menyimak acara ini. Kemarin terjadi kehebohan dengan viral tersebarnya cuplikan pidato saudara Ahok di Kepulauan Seribu. Saya menyimaknya beberapa kali, sehingga banyak umat Islam yang terluka. Berikut ini adalah statemen.

Bahwa Saudara Ahok sebagai etnis Tionghoa, itu adalah bukan pilihannya. Ini adalah takdir yang menciptakanya sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis.

Dua, bahwa Saudara Ahok beragama non Islam, itu adalah pilihannya. Dan setiap orang berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya dunia akhirat. Bagi kita umat Islam tidak ada masalah. Lakum dinukum waliya din.

Ada pun Saudara Ahok, memberikan statemen, pernyataan terhadap Al Quran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya, ini adalah perbuatan melampaui batas. Ini adalah perbuatan tercela. Ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekuensi dari perkataannya.

Oleh karena itu, sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung, terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta.

Kepada umat Islam seluruhnya, bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita. Ini alat ukur apakah hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Al Quran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih sangat rendah.

Andaikata kita tersengat, merasa terluka, maka ini kita syukuri. Bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah. Namun pada saat yang sama, kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor akhlakul karimah. Islam tidak mengenal kezaliman terhadap siapapun. Kita sikapi perbuatan Ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas. Bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah.

Sebaiknya kita ingatkan saudara Ahok, bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat salah. Dianjurkan untuk memohon maaf secara terbuka kepada umat Islam. Diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi. Dan andai pun sudah meminta maaf secara terbuka, umat Islam adalah pemaaf.

Namun, jikalau merasa tidak bersalah, dan tetap melakukan perbuatan seperti ini maka mari kita selesaikan dalam koridor hukum. Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil.

Banyak hikmah kejadian ini. Nyata bahwa pemimpin yang berbeda aqidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, kita hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda aqidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati Al Quran karena tidak mengimaninya. Tidak akan bis amenghormati dan memuliakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Al Quran, tujuh ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih orang yang berbeda aqidah karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memulikan kalam Allah, memuliakan Rasulullah sebagaimana mestinya.

Semoga adanya kejadian ini benar-benar kita semua memahami apa yang semestinya kita lakukan. Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan mengambil hikmah.”

Sumber : Ika P