Wajibnya Menuntut Ilmu Hingga Ke Liang Lahat

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi umat Islam semenjak lahir sampai akhir kehidupan sekalipun hingga di liang lahat (minalmahdi ilallahdi) di liang lahat..? mari kita simak ucapan syaikh Abdul Qodir Al-jailani dalam kitab Sirrul-Asror yaitu:

"man mata fi tholabil-ilmi, ba'atsallohu fi qobrihi malakaini, yu'allimanihi 'ilmalma'rifah, ilaa yaumil qiyamah, wa qoma min qobrihi 'aaliman wa 'aarifan"
artinya : "siapapun yang mati dalam keadaan (perjalanan) menuntut ilmu (yang dimaksud ilmu disini adalah ilmu ma'rifatulloh atau ilmu yang membuat kita takut pada Alloh), maka Alloh mengirimkan 2 malaikat (dua malaikat disini maksudnya adalah ruhaniyyah anbiya dan ruhaniyyah aulia) ke dalam quburnya, 2 malaikat tersebut mengajarkan ilmu Ma'rifat pada ahli qubur sampai hari Qiyamat, dan dibangunkan pada hari kiamat nanti dari kuburnya dalam keadaan 'Alim billah dan 'Arif billah."

Dengan ilmu seseorang akan bisa mengenal dirinya dan mau membawa ke arah mana dirinya tergantung keinginan masing-masing pribadi, dan tentunya sesuai dengan keilmuan yang telah dia dapat atau dia pelajari.

Ilmu bisa menyelamatkan pemiliknya apabila dia berjalan di jalan yang benar,lurus dan akan membawa menuju ke pemilik ilmu yang hakiki dan berderajat lebih mulia di hadapan Alloh dan selalu mengamalkannya sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Hadits.

Bila seseorang telah mati, hanya ada 3 perkara yang ia tinggalkan:
  • 1. Ilmu yang bermanfaat. (dimanfaatkan atau dipakai dikesehariannya semasa hidup / diajarkan pada orang lain untuk dimanfaatkan)
  • 2. Amal sholeh selama hidupnya. (amalan sunnah yang di dawamkan / amal fi sabilillah, fi dinillah)
  • 3. Anak2 sholeh-sholehah yang mendo'akan orang tuanya. (anak kandung, anak asuh / anak didik / murid)
    Sebaliknya apabila manusia itu salah dalam membawan ilmunya atau keliru apa yang di pelajarinya justru akan menyengsarakan pemiliknya dan bahkan dia derajatnya lebih hina dari binatang."Belajar agama tanpa guru itu bisa tersesat, Sebab gurunya adalah Syetan" (man laa syaikho lahu, fa syaikhuhu syaithonun) "siapapun yang mempelajari ilmu (ilmu batin / ilmu yakin / ilmu hati) tanpa bimbingan seorang mursyid kamil (guru yang sempurna keilmuannya), maka yang menjadi gurunya itu adalah Syetan" karena Syetan bisa memperdaya manusia kepada jalan yang tidak benar, Jika yang di pelajari buku bacaan biasa tentu tidak menjadi masalah, malah sangat bermanfaat, Tapi kalau ilmu kebatinan yang dicetak seperti Mujarobat, Ilmu Kanuragan dan yang serupanya harus hati2, karena sangat mudah mendapatkan buku-buku seperti itu dengan harga terjangkau.

    Didalam buku-buku yang mempelajari ilmu kejawen, kanuragan, pelet penaklukan gadis dan lain sebagainya terdapat tulisan Arab dan jampi-jampi menggunakan lafadz-lafadz Al-Qur'an, bagi yang awam tentu percaya dan punya fikiran "mungkin ini tidak dosa, sebab orang2 tua dulu atau wali-wali juga mengajarkan ini.. mungkin..??" Karena di situ ada kombinasi Lafadz Al-Qur'an, di bilang salah, tapi kok ada ayat sucinya.?? bagi yang berhasil menpelajari dan terbukti ilmunya, pasti akan membagakan diri dan lupa sekitarnya karena telah jauh dituntun oleh syetan ke jalan yang salah dan menyesatkan, sayangnya orang-orang seperti itu tidak pernah merasa kalo dirinya itu salah dan telah sesat terbawa Syetan.
    Mencari gurupun harus lebih selektif, carilah seorang Mursyid Kamil untuk kalian jadikan Guru (cari tau tentang cara memilih guru dalam kitab Ta'lim Muta'allim) bila salah pilih akibat yang di dapatnya sama saja seperti di bimbing ke jalan syetan.
    Wallohu a'lamulghuyub..