Teknik Mempengaruhi Orang Lain
 
 
Saya bukan orang yang berpengaruh, itu sudah pasti,  karena saya tidak punya apa-apa? Bukan konglomerat, bukan pejabat elit,  tapi saya hanya seorang PNS golongan rendah di sebuah lembaga bernama  LIPI. Yang pasti ada yang menarik, bahwa sebenarnya orang lain  terpengaruh dengan kita, bukan hanya karena kedudukan atau kekayaan  kita, tapi masih banyak faktor lain sehingga sampai pada kondisi dimana  kita bisa mempengaruhi orang lain. Bahasa gampangnya, bagaimana sih cara  mempengaruhi orang lain? itu yang akan kita bahas kali ini. Ambil nafas  dulu dan klik Bagaimanapun juga pemahaman terhadap teknik  mempengaruhi (influence tactics) orang lain menjadi satu spektrum  penting, tidak hanya untuk seorang politikus, tetapi juga untuk para  pemimpin baik formal maupun informal, pelatih bola, saleman, dan juga  diperlukan bagi para pedjoeang IT yang sedang dalam usaha  memperdjoeangan ide-idenya  . Usaha mengubah sikap, opini, dan perilaku orang lain (target person)  dalam satu kerangka proses yang fitrah, smooth dan tanpa pertentangan,  adalah muatan penting dari taktik atau teknik mempengaruhi.
  . Usaha mengubah sikap, opini, dan perilaku orang lain (target person)  dalam satu kerangka proses yang fitrah, smooth dan tanpa pertentangan,  adalah muatan penting dari taktik atau teknik mempengaruhi.
Beberapa teori dan formulasi tentang taktik atau  teknik mempengaruhi telah bermunculan sejak 20 tahun yang lalu  (Kipnis-1980; Schriesheim-1990; Yukl-1992, Ferris-1997). Dari  perseteruan pendapat yang ada, boleh dikata yang banyak diterapkan dan  dimutasikan dalam penelitian lanjutan adalah metode Influence Behavior  Questionanaire (IBQ). Suatu metode yang dikembangkan oleh peneliti yang  bernama Gary Yukl (1992), professor di University at Albany, Amerika.  Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang  lain.
-  Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
-  Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
-  Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.
-  Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
-  Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, “Budi, saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham mengenai diri saya …”
-  Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.
-  Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.
-  Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh implementasi pressure tactics ini.
-  Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.
- Stephen P. Robbins and Mary Coulter, “Management (8th Edition)”, Prentice Hall, January 14, 2004.
- G. A. Yukl and J. B. Tracey, “Consequences of Influence Tactics used with Subordinates, Peers, and the Boss”, Journal of Applied Psychology, 77, 525-535, 1992.