Percuma Milih President


Suka bingung kalo disuruh milih calon president Indonesia hanya dengan modal melihat-lihat wajah Capres (coba menerka-nerka karakter) dan sedikit membaca biografinya saja, saya gak kenal dia, dia juga gak kenal saya. maksud hatinya ingin menjadi president pun saya gak tau..

"Yang bikin bingung kalo gak milih sama sekali, 1 suara bisa berpengaruh juga kan? dan takutnya malah nanti orang yang gak bener yang jadi pemenang, walau belum tentu semuanya bener, sekedar ikhtiar kali aja yang sekarang mah ada yang agak bener dikit." kata si Amin, tapi tetep aja saya mah Golput.

Namun sekalipun itu yang nyalon seorang 'Ulama, Ustadz, Kiyai, Pastur, Biksu, tetep aja ujung-ujungnya gak akan pernah mulus, lancar dan sukses. Karena yang tidak terpilih dan yang merasa dirugikan pasti akan selalu mencoba merusak dan ngacak-acak kestabilan kepemerintahan yang sedang atau yang akan berlangsung setelah diagendakan oleh si pemenang. jika golongan B menang, maka golongan A dengan siasat politik busuknya akan berusaha membuat Rakyat merasa salah pilih. Kondisi yang tertangkap oleh hati saya saat ini memang seperti itu.

Dan sebenarnya, untuk Membangun atau Merubah Indonesia yang sudah terlanjur berantakan sejak ditetapkannya UUD45 sebagai dasar hukum negeri ini, Tidaklah cukup hanya 5 tahun masa jabatan, mungkin harus berpuluh-puluh tahun untuk menjadikan Indonesia benar-benar Makmur. Jadi, ketika ada yang terpilih menjadi Presiden, maka yang lain harus bahu membahu untuk saling membantu merubah Indonesia dari berbagai arah dan bidang. Jangan malah saling menjatuhkan. Mau gak mau, siapapun yang kepilih harus terus dibantu dan didukung supaya ketika habis masa jabatan sebagai Presiden programnya dilanjutkan sama Presiden yang baru. kenyataannya kan kalau ganti Presiden pasti programnya diubah sesuai keinginan kelompok / partai masing-masing yang rata-rata tangannya gatel sama DUIT.

Makanya hati saya selalu menolak untuk memilih, entahlah.. yang saya rasa hanya kecewa, sia-sia dan percuma dalam memilih, entahlah.. dulu pernah mencoba larut ke dalam beberapa tubuh partai, dan buktinya sekalipun itu partai memakai azas dan label Agama, tetep aja isinya BERANTAKAN..!! semua untuk meluluskan niat Pribadi dan Golongan saja, BUKAN UNTUK RAKYAT..!! jika memang untuk Rakyat, mereka pasti akan tersiksa, sengsara.. gak akan ada yang kuat mikirin Rakyat, gak akan ada yang kuat Mati-matian demi Rakyat, Otaknya pun gak akan mampu ikut mikirin penderitaan dan kebutuhan Rakyat..!!
jika memang benar memikirkan Hak dan Kewajiban Diri sebagai Pemimpin dan Rakyatnya, 24.jam saja saya rasa seorang President bisa langsung GILA..!! dan ujung-ujungnya Mati Bunuh Diri..

Terus terang saja yang saya mau dan yang saya inginkan adalah Pemimpin yang dipilih dan terpilih dari hasil Musyawarah bersama (Wakil Tokoh Terpercaya dari semua Suku dan Agama se-Indonesia) dalam satu pilihan yang Mufakat dan sama-sama Ridho yang Mewakili dan yang Diwakili.
Yang jelas harus merasa bahwa dirinya sedang MEWAKILI, bukan MENGUASAI.. dan semua perwakilan pun harus IKHLAS saling mendukung dan membantu perkembangan kepemerintahan ke arah yang lebih baik, demi kemakmuran Rakyat dan Negara.

#dalam postingan ini gak ada sedikitpun niat buat ngajak GOLPUT, sekedar ocehan atau curhatan Blogger yang lagi bingung.
  1. Ternyata kang Andy politikus juga... :D
    Bener kang... dan yang menjadikannya lebih parah lagi adalah masyarakat telah kehilangan kepercayaan akan wakil-wakil mereka, sehingga lebih memilih wakil yang menggunakan politik uang daripada janji2 untuk perubahan... :)

    BalasHapus
  2. susah sih yah karena keadaan negara udah seperti ini, tapi kita harus optimis.Harus dipikirkan lagi antara milih atau golput

    BalasHapus
  3. Walaupun pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat, permasalahannya presiden di usung oleh partai, sementara partai tidak mewakili aspirasi rakyat.
    Jadi saya sebagai rakyat tidak diberi kebebasan dalam memilih, karena pilihannya sudah dipilih.
    Mending golput bae, kalau sistemnya masih seperti ini.

    BalasHapus