Impian Sirna Hanya Karena Saya Keluarga Miskin


Hari ini tanggal 14 Mei 2011, saya sangat sedih sekali mendengar kabar dari sahabat lama yang bercita-cita ingin menjadi seorang Jenderal Tertinggi di Negeri ini, harapannya punah ketika menghadapi ujian sesi terakhir, setelah lolos hanya tinggal beberapa ratus orang pilihan dari ribuan calon perwira, dan sahabatku salah satu diantaranya, namun punah hanya karena menjawab "saya datang dengan keinginan sediri" dan ketika di tanya tentang pendidikan orang tua juga kondisinya, sahabatku menjawab "ayahku seorang pedagang sembako dipasar daerah, dan ibuku seorang buruh pengrajin batik, keduanya hanya lulusan SMA, kami keluarga sederhana." dan musnah sudah impiannya..

Ini yang sangat kubenci dari Indonesia, sahabatku bilang "bayak diantara orang yang lolos adalah yang datang dibawa oleh yang berpangkat, aku mendengar ada yang berkata (saya datang dibawa oleh Jenderal A, dan ayahku adalah Jenderal B) tanpa ditanya apa-apa lagi orang itu diluluskan dengan mudah." kawanku, inilah Indonesia.. kata sahabatku dengan wajah layu penuh rasa kecewa pada Negerinya.

Tidak lepas dari hakikat yang terjadi, ini sudah ketentuan yang Allah tetapkan dari azali, semoga Allah menggantikannya dengan yang lebih bermanfaat lagi dan menjadi jalan kasab yang terbaik di dunia dan di akhirat nanti, amiiin..
  1. mimpi saja mahal,org Indonesia dijajakan mimpi

    BalasHapus
  2. potret yg sangat menyedihkan...banyak yg kejadiannya gitu....lagunya ahmed bukhatir..uhibbuki kaifama kunti...anti habibati anti ^_^

    BalasHapus
  3. yang berduit, yang sehaluan, yang sekeluarga lulus dengan mulus.. :D

    BalasHapus
  4. Hmmb..
    semangat buat si kawan kang..
    Rezeki tak kan lari kemana, sabar, jgn nyerah, asalkan niatnya sdh benar, yakin akan ada keajaiban suatu saaat nanti.. Amiin :)

    BalasHapus
  5. emang ironis. latar belakang ekonomi seolah bermusuhan dengan pendidikan. yang penting terus berusaha sih ya.

    BalasHapus
  6. Dua modal utama untuk sukses di indonesia, UANG dan KETURUNAN ..

    BalasHapus
  7. ah... indONEsia ku... sukses untuk anak2 bangsa...

    BalasHapus
  8. hiks...saia terharu bgt baca ini...
    dilema..antara saia mencintai negara tumpah darah saia..namun membenci betapa ketidak adilan telah menjadi bagian tubuh dari negeri ini...^^

    BalasHapus
  9. kotak (baca:indonesia) masih sja begini.
    bahkan mimpipun bisa dibajak.

    hm.. jdi ingat jaman wawancara masuk kuliah dulu. tidak bisa dipungkiri, yg kayak begini banyak.

    BalasHapus
  10. sudah tidak diragukan lagi itu mas, sepertinya sudah mendara daging,. dan mungkin itu sebabnya negara masih di jajah ya, dipimpin oleh para keluarga2 yang tidak jelas pemikirannya.. yang cerdas yang di kalahkan yang berdasi yang di utamakan ..

    BalasHapus
  11. Memang KKN bisa meloloskan untuk jadi perwira. Tapi sebagai manusia jujur, selalu ada tempat di dunia ini tidak harus jadi perwira. Selalu ada yang bisa diperbuat tanpa menyalahkan hal yang lain. Masih ada Tuhan

    BalasHapus
  12. dulu, waktu ngikut tes macam gini, doa saya hanya satu: Mudahan seleksinya berjalan adil & jujur, supaya orang2 yang pantaslah yang lulus...

    sampai disitu, tugas saya cuma tinggal belajar, gak usah nyari "Jenderal" untuk nge-back up...

    lah, backing saya "JENDERAL"-nya Jenderal! haha... siapa coba yang bisa nahan kehendakNYA...

    BalasHapus
  13. @Kang Zulham: bener banget kang, Allah Swt yang punya segalanya :)

    BalasHapus
  14. Hmm.. udah jadi rahasia umum kalo yang beginian, miris memang :(

    BalasHapus
  15. alangkah lucunya negeri ini...

    BalasHapus