Awas! Bibel Masuk Rumah Kita





















Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya kaligrafi yang dikiranya dari ayat Al-Qur'an tersebut dua buah untuk menghiasi rumah yang baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang tamu dan satu lagi dipajang di ruang shalat.

Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat yang dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan dalam kaligrafi Arab tersebut. Meski tidak hafal Al Qur'an, tapi Mahfud biasa baca memutar kaset murattal di rumahnya. Maka ketika membaca kaligrafi yang bertuliskan ?abana alladzi fis-samawat?, dia langsung curiga. "Kayaknya ini bukan ayat Al Qur'an", katanya dalam hati. Lalu dicarinya kata "Abana alladzi fis-samawat" dengan komputer, ternyata kata itu tidak ditemukannya di program" Holy Qur'an 6,5". Setelah dilaporkan kepada ustadz yang memahami perbandingan agama, terbuktilah bahwa kaligrafi itu bukan ayat Al Qur'an, melainkan ayat Bibel, yaitu Injil Matius 6:9-13 yang dikaligrafikan dalam bahasa Arab dari .

Sementara itu, bila punya hobi membaca kisah para Nabi Allah, kini kita harus berhati-hati dalam memilih buku bacaan. Jika tidak, maka kita akan tertipu dengan buku-buku Kristen berwajah Islam. Seperti buku berjudul Islami, Mutiara Hikmah Nabi Sulaiman terbitan Galang Press Yogyakarta. Di berbagai toko buku (Gramedia, Kharisma, Gunung Agung, dll), buku tersebut dipajang di counter buku-buku Islam deretan kisah-kisah para nabi.

Kemasannya memang tidak menunjukkan gejala Kristen, bahkan bergaya Islami. Misalnya, penerjemahan ?Salomo? (versi Kristen) menjadi ?Nabi Sulaiman alaihissalam? dalam buku ini meyakinkan pembaca bahwa buku ini adalah bacaan Islam. Padahal, sesungguhnya buku tersebut adalah terjemah dari Bibel yang dikemas bergaya Islam. Karena buku ini adalah ayat-ayat Bibel yang dikemas dalam bentuk puisi dengan menghilangkan nama surat, nomor ayat dan perikopnya.

Dua contoh kasus di atas sepenggal cuplikan pengalaman nyata dalam buku yang ditulis oleh Tim FAKTA ini.

Dalam kacamata ilmu perbandingan agama, buku ini tergolong lain daripada yang lain. Karena dalam pembuktian superioritas Islam, penulisnya mengawali setiap topik dengan latar belakang kasus-kasus pemurtadan yang sangat beragam. Mulai dari kasus pemurtadan janda muslimah, pemurtadan urang Sunda, muallaf gadungan, pemurtadan dalam masjid, fitnah pendeta terhadap KH Zainuddin MZ, tipuan kaligrafi Kristiani, Asmaul Husna versi pendeta, kasus pemberkatan puluhan ribu pendeta dan umat Kristen kepada Gus Dur, dll.

Gaya lain buku ini, dengan paparan semi ilmiah, semi investigasi dan semi cerita, memudahkan pembaca untuk memetik khasiat ganda, sekaligus, yaitu wawasan kristologi dan kesadaran akan bahaya pemurtadan yang klimaks pada sikap kewaspadaan.

Walhasil, "Buku ini sangat patut dibaca untukmemahami siapa sesungguhnya yang tidak toleran" tulis Husein Umar, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia pada cover belakang.








Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita

Penyunting: M.U. Salman
M. Nurcholis Ridwan
Pengantar: Abu Deedat Syihab MH
Penerbit: Qalamas, Jakarta
Cet. I, September 2005
xvi + 238 halaman


sumber : www.muhammadiyah-tabligh.or.id

SEE THIS... 






















Ingat.. Pemurtadan dengan Berbaju Islam adalah cara yang paling ampuh saat ini untuk memurtadkan umat Islam... waspadalah...

Sebarkan informasi ini kepada saudara saudara sesama Muslim